PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PERTANIAN MELALUI TEKNIK APLIKASI AGENT HAYATI CAIR DI KELURAHAN LUGOSOBO
Pembuatan Agent Hayati Cair Dengan Media Kentang Bersama Poktan Makmur RW 005 Kelurahan Lugosobo

By ADMIN 15 Jan 2021, 08:45:45 WIB Kegiatan
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PERTANIAN MELALUI TEKNIK APLIKASI AGENT HAYATI CAIR DI KELURAHAN LUGOSOBO

Keterangan Gambar : Pembuatan Agent Hayati Cair dengan Media Kentang Bersama Poktan Makmur RW 005 Kelurahan Lugosobo


Selama ini kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada produksi padi di Kelurahan Lugosobo masih bergantung kepada bahan kimia (anorganik) yang dapat merugikan bagi lingkungan, ditambah lagi cuaca saat ini mengalami perubahan iklim yang ektrim dan tidak dapat diprediksi, hal tersebut berakibat timbulnya banyak permasalahan yang ditemui di masyarakat tidak terkecuali petani, diantaranya adalah banyaknya hama dan penyakit yang menyerang. Oleh karenanya, petani harus dapat mensikapinya menjadi petani yang cerdas melalui langkah yang tepat dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tersebut. Pengendalian yang kompatibel Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan memadukan berbagai cara pengendalian merupakan langkah yang tepat untuk mengendalikan OPT.

Mensikapi hal ini, Poktan Makmur RW 005 Kelurahan Lugosobo mencoba melaksanakan penerapan PHT tersebut dengan memanfaatkan penggunaan Agens Pengendali Hayati untuk pengendalian OPT. Uji coba dilaksanakan pada Hari Kamis, 14 Januari 2021 yang dihadiri oleh Lurah Lugosobo Bapak Suwantoro, S.IP, Dinas PPKP Kabupaten Purworejo, PPL Kecamatan Gebang, Gapoktan Bernas, KWT Mugi Rahayu dan Poktan Makmur RW 005 Kelurahan Lugosobo.

Uji coba yang dilakukan yaitu tentang penggunaan pestisida organik untuk mengatasi hama dan penyakit melalui pengembangan agens pengendali hayati jenis jamur yaitu media cair yang menggunakan media ekstrak kentang gula. Hal tersebut dilaksanakan selain untuk meningkatkan wawasan petani juga sebagai kegiatan yang mengedepankan prinsip ramah lingkungan yang tidak mengganggu keseimbangan alam. Adapun alat dan bahan yang digunakan, antara lain galon air mineral, selang akuarium, ekstrak kentang, gula pasir, PK, toples, 10 liter air bersih, dan isolate bakteri korine.

Pada prinsipnya Agensia hayati yang dihasilkan adalah makanan bagi bakteri tersebut yang mampu menekan serangan hama tanaman padi, seperti wereng dan walang sangit dan Agensia hayati ini lebih bersifat pada pencegahan. Hal tersebut bertujuan agar tampilan padi lebih sehat dan lebih subur, jumlah anakan optimal, pembungaan dan kematangan buah merata dan serempak, keluar bunga relatif lebih cepat dari biasanya serta bulir padi lebih sehat. Pemakaian Agensia hayati tersebut dapat diaplikasikan ke tanaman dengan cara disemprot dan disiramkan di sekitar tanaman.

Yang pasti, Keberhasilan suatu kegiatan sangat dipengaruhi oleh partisipatif dan keinginan masyarakat untuk maju dan berkembang. yt…




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment